Kamis, 29 Agustus 2013

PREDIKSI IPA

MATERI PEMBELAJARAN IPA

5.1.2 Merumuskan tujuan pembelajaran (proses, produk, dan sikap) sifat benda padat, cair dan gas sesuai dengan karakteristik peserta didik dan materi ajar.
Beberapa rumusan tujuan pembelajaran (prose, produk, dan sikaf) sifat benda padat, cair dan gas, diantaranya :
1.      Melalui pengamatan siswa dapat menjelaskan sifat-sifat benda padat, cair dan gas.
2.      Dengan percobaan, siswa  dapat mengelompokkan benda-benda padat, cair dan gas.
3.      Melalui pengamatan siswa dapat member contoh pemanfaat benda padat, cair dan gas dalam kehidupan sehari-hari.

5.1.3 Merancang kegiatan pembelajaran IPA melalui penyelidikan ilmiah agar siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan IPA
Guru menyiapkan pembelajaran IPA dengan model pembelajaran inkuri, dimana siswa melakukan penyelidikan dan pengamatan melalui observasi untuk menemukan jawaban-jawaban dari rasa ingin tahu yang dimiliki oleh siswa.
Dalam kegiatan ini guru menyiapkan lembar pengematan bagi siswa agar siswa mencatat semua proses pengamatannya sehingga mendapatkan kesimpulan akhir berkenaan dengan pembelajaran IPA.

5.1.4 Mengkombinasikan beragam pendekatan/ strategi/ metode/ teknik pembelajaran IPA untuk mencapai tujuan pembelajaran (produk, proses, dan sikap ilmiah)
Pembelajaran IPA berawal dari rasa ingin tahu, kemudian melakukan proses penyerapan pengetahuan dari pengetahuan berkembang menjadi ilmu pengetahuan. Perolehan di dapat melalui percobaan, didukung oleh fakta, menggunakan metode perpikir yang sitematik sehingga dapat diterima secara universal. Ilmu pengathuan yang diperoleh ini untuk selanjutnya dnamakan produk. Sedangkan langkah-langkah yang dilakukan merupakan suatu proses. Dimulai dengan adanya masalah, kemudian berupaya untuk mengumpulkan informasi yang relevan, mencari beberapa alternatif jawaban, memilih jawaban yang paling mungkin benar, melakukan percobaan, dan memperoleh kesimpulan. Tahapan akhirnya, dimana proses pembuktian ilmiah telah terselesaikan, maka timbullah sikaf ilmiah .





5.1.5 Menggabungkan beragam asessmen dalam mengevaluasi tujuan pembelajaran IPA (produk, proses, dan sikap ilmiah)
Dalam mengevaluasi pembelajaran IPA perlu adanya upaya pengabungan asessmen. Asessmen adalah gabungan dari semua metode yang dikemas dan digunakan untuk menilai kinerja siswa, baik secara perseorangan maupun secara kelompok. Asessmen sistem penilaian yang merujuk pada penilaian menyeluruh meliputi beberapa asfek yang dimiliki siswa, meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikaf.
Asesmen adalah suatu kegiatan mengevaluasi pendidikan dengan cara mengumpulkan data dan informasi mengenai siswa untuk menentukan strategi pengajaran yang tepat.

6.2.1 Menganalisis proses-proses fotosintesis pada tumbuhan
Fotosintesis memerlukan cahaya matahari, klorofil, air, dan karbon dioksida. Air diserap oleh akar dari dalam tanah. Air dari akar menuju daun. Karbon dioksida diserap dari udara oleh daun melalui mulut daun atau stomata. Melalui fotosintesis, air dan karbon dioksida kemudian diubah menjadi karbohidrat dan oksigen dengan bantuan energi cahaya matahari. Apabila energi cahaya matahari

6.2.2 Menyimpulkan macam-macam pengangkutan pada tumbuhan
Macam-macam pengangkutan pada tumbuhan, yaitu :
1.    Jaringan Xilem
Jaringan Xilem terdapat pada bagian kayu tanaman . fungsinya menyalurkan air dari akar menuju bagian atas tanaman. Xilem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut,
-  Unsur trakeal terdiri dari trakea yang sel-selnya berbentuk tabung dan
   trakeid yang sel-selnya lancip panjang, dinding selnya berlubang-lubang
-  Serabut Xilem yang terdiri dari sel-sel panjang dan ujungnya meruncing
-  Parenkim kayu yang berisi berbagai zat seperti cadangan makanan,
   tannin dan Kristal
2.    Jaringan Floem
Jaringan Floem terdapat bagian kulit kayu berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. Floem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut,
-  Buluh tapis berbentuk tabung dengan bagian ujung berlubang-lubang
-  Sel pengiring berbentuk silinder-silinder dan lebih besar daripada sel-sel
   tapis serta plasmanya pekat
-  Serabut floem, bentuknya panjang dengan ujung-ujung berhimpit dan
   dindingnya tebal
-  Parenkim floem, selnya hidup memiliki diding primer dengan lubang kecil
   yang disebut noktah halaman. Parenkim floem berisi tepung, dammar,
   atau Kristal.


6.2.3 Menggambarkan hubungan manusia, lingkungan dan pemeliharaannya
Manusia dan lingkungannya merupakan sebuah proses saling ketergantungan satu sama lain. Manusia dan lingkungan membentuk suatu ekosistem. Dalam ekositem yang utuh tersebut terdapat habitat-habitat yang kelestariannya harus senantiasa terjaga. Keberlangsungan hidup habitat-habitat mahluk hidup menjadi suber keseimbangan ekosistem.Untuk menjaga keseimbangan ekosistem maka ditempuh beberapa cara. Beberapa cara untuk pemeliharaan lingkungan yaitu :
1.      Ek stitu (konservasi ek situ adalah upaya konservasi suatu species di luar habitat aslinya.)
2.      In situ (Konservasi in situ adalah upaya konservasi suatu species di habitat aslinya)

6.3.1 Menganalisis gangguan-gangguan pencernaan makanan pada manusia.
Berbagai penyakit dan gangguan (kelainan) dapat menyerang alat pencernaan. Penyakit dan gangguan itu dapat disebabkan oleh kebiasaan mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Selain itu, juga karena masuknya kuman penyakit ke dalam tubuh seperti bakteri dan virus. Di bawah ini beberapa penyakit yang dapat menyerang alatalat pencernaan.
1.      Mag (Radang Lambung) Penyakit ini ditandai dengan gejala lambung terasa perih dan mual. Penyakitmag disebabkan kebiasaan makan yang tidak teratur. Jika kita tidak segera makan pada saat lapar, lambung menjadi kosong. Akibatnya, asam lambung (asam klorida) yang dihasilkan untuk mencerna makanan melukai lambung.
2. Apendisitis (Radang Umbai Cacing) Radang pada umbai cacing ditandai dengan sakit pada perut sebelah kananbawah dan biasanya disertai demam. Umbai cacing (apendiks) adalah tonjolan kecil pada usus buntu (sekum). Penyakit ini disebabkan adanya makanan yang masuk di apendiks dan membusuk. Pembusukan makanan di apendiks tersebut dapat mengakibatkan radang.
3. Disentri Penyakit disentri disebabkan oleh bakteri. Alat pencernaan yang diserang yaituusus. Penyakit ini ditandai dengan muntah-muntah dan buang air besar terusmenerus. Disentri dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan makanan dan perlengkapan makan.
4. Sembelit Gejala penyakit sembelit yaitu susah buang air besar. Penyakit ini disebabkanmakanan yang kita makan kurang berserat. Makanan kurang serat dapat mengganggu proses pencernaan. Serat makanan membantu penyerapan air di usus besar. Jika kadar serat makanan berkurang, sisa makanan kurang menyerap air. Akibatnya, sisa makanan menjadi padat sehingga sulit dikeluarkan. Contoh makanan berserat yaitu sayur-sayuran dan buah-buahan.

6.3.2 Menganalisis kelainan dan gangguan pada sistem pernapasan manusia
Proses pernapasan dapat terganggu jika ada salah satu alat pernapasan mengalami gangguan. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh kuman maupun polusi udara. Beberapa gangguan maupun penyakit pada alat pernapasan sebagai berikut.

a.      Influenza (flu) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus. Orang yang terserang flu akan mengalami demam, menggigil, batuk, sakit kepala, bersin-bersin, serta nyeri punggung. Lendir yang keluar dari hidung menutup lubang hidung sehingga udara terhalang masuk dan mengganggu pernapasan.
b.      Sesak napas merupakan gangguan pernapasan karena udara yang tercemar oleh asap. Asap dapat berasal dari pembakaran sampah, kendaraan bermotor, dan rokok. Selain asap, debu juga dapat mengakibatkan sesak napas.
c.       Asma yaitu gangguan pernapasan karena penyempitan saluran pernapasan. Menyempitnya saluran pernapasan dapat terjadi karena beberapa hal berikut. 1) Udara yang tercemar oleh asap dan debu. 2) Udara yang terlalu dingin. 3) Keadaan jiwa penderita, misalnya stres dan tekanan emosi.
d.      Radang paru-paru karena bakteri Tuberkulosis. Radang yang disebabkan oleh bakteri ini biasa disebut TBC paru-paru.
e.       Bronkitis yaitu adanya peradangan pada batang tenggorok (bronkus).
f.        Polip merupakan penyempitan saluran pernapasan akibat terjadinya pembengkakan  kelenjar limfe.

6.3.3 Mengabstraksi ciri hewan invertebrata
Vertebrata adalah subfilum dari Chordata, mencakup semua hewan yang memiliki tulang belakang yang tersusun dari vertebra. Vertebrata adalah subfilum terbesar dari Chordata. Ke dalam vertebrata dapat dimasukkan semua jenis ikan (kecuali remang, belut jeung, "lintah laut", atau hagfish), amfibia, reptil, burung, serta hewan menyusui. Kecuali jenis-jenis ikan, vertebrata diketahui memiliki dua pasang tungkai.Vertebrata memiliki sistem otot yang banyak terdiri dari pasangan massa, dan juga sistem saraf pusat yang biasanya terletak di dalam tulang belakang. Sistem respirasi menggunakan insang atau paru-paru

6.4.1 Memilih alat ukur yang sesuai dengan besaran yang diukur
Beberapa alat ukur, yaitu :
1.      Meteran/mitar (mengukur panjang)
2.      Termoter  (mengukur suhu)
3.      Neraca (Mengukur berat)
4.      Makro meter scrup.

6.5.1 Mengkategorikan penyebab perubahan sifat benda.
Setiap benda mempunyai sifat tertentu yang membedakannya dengan benda lain. Sifat benda meliputi bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau.
Sifat-sifat benda tersebut dapat berubah jika mengalami proses :
1.   Pemanasan
2.   Pembakaran
3.   Pencampuran dengan air
4.   Pembusukan



6.6.1 Menganalisis sifat-sifat cahaya
Sifat-sifat cahaya adalah :
1.      Cahaya merambat lurus
2.      Cahaya dapat dipantulkan (Pemantulan cahaya ada dua jenis yaitu pemantulan baur (pemantulan difus) dan pemantulan teratur)
3.      Cahaya dapat dibiaskan (Peristiwa pembelokan arah rambatan cahaya setelah melewati medium rambatan yang berbeda disebut pembiasan)
4.      Cahaya dapat diuraikan (Pelangi terjadi karena peristiwa penguraian cahaya (dispersi). Dispersi merupakan penguraian cahaya putih menjadi berbagai cahaya berwarna.)

6.6.2 Menyelidiki konsep kelistrikan dan  kemagnetan
Konsep kelistrikan dan kemagnetan memiliki kesamaan, listrik dan magnet sama-sama berbentuk arus yang memiliki dua kutub, yaitu kutub negative dan kutub positif.

6.6.3 Menganalisis jenis-jenis gaya dalam kehidupan sehari-hari
beberapa macam gaya berdasarkan sumbernya, antara lain gaya gravitasi, gaya magnet, dan gaya gesek.

6.6.4 Memprediksi peristiwa pemuaian dalam kehidupan sehari-hari
Beberapa hal dalam kehidupan sehar-hari yang berkaitan dengan proses pemuaian benda, yaitu
1.      Rel kereta pada bagian sambungannya dipasang renggang agar saat siang hari Diana sinar matahari memanasi bumi, maka rel kerata tersebut di melengkung/bengkok.
2.      Pemasangan kaca jendela yang sengaja dibuat agak kendor, agar saat terkena panas tidak pecah.

6.6.5 Menganalisis peran kalor dalam mengubah suhu benda.
Kalor dapat mengubah suhu benda melalui proses perambatan. Perambatan kalor tersebut terjadi dengan tiga cara, yaitu :
1.      Konveksi (perambatan panas diikuti dengan perpindahan zat)
2.      Konduksi (Perambatan panas dengan tidak diikuti perpindahan zat)
3.      Radiasi (Perambatan panas tanpa pelantara).

6.7.1 Mengelompokkan planet-planet dalam tata surya
Berdasarkan letak planet terhadap bumi, planet dikelompokkan menjadi planet dalam dan planet luar. Planet dalam terdiri terdiri dari Merkurius dan Venus karena kedua planet ini berada di dalam orbit bumi. Sedangkan Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus disebut planet luar karena berada di luar orbit bumi.
6.7.2 Menganalisis proses terjadinya tata surya
Perkembangan teori pembentukan Tata Surya sampai dengan tahun 1960 terbagi dalam dua kelompok pemikiran yakni teori monistik yang menyatakan bahwa matahari dan planet berasal dari materi yang sama. Dan yang kedua teori dualistik menyatakan matahari dan bumi berasal dari sumber materi yang berbeda dan terbetuk pada waktu yang berbeda.

6.7.3 Mengidentifikasi lapisan-lapisan bumi.
Bumi tersusun atas tiga lapisan. Lapisan Bumi mulai dari lapisan terluar sampai terdalam yaitu kerak, selubung, dan inti. Inti terdiri atas inti luar dan inti dalam. Keadaan ketiga lapisan Bumi tersebut dijelaskan dalam uraian berikut.
1.    Kerak
Kerak adalah lapisan terluar permukaan bumi yang berupa batuan keras dan
dingin setebal 15–60 km. Pada lapisan kerak bagian atas, batuan telah mengalami pelapukan membentuk tanah. Di permukaan lapisan kerak inilah makhluk hidup tinggal dan menjalani hidupnya. Daratan terbentuk dari kerak benua. Sebagian besar kerak benua terbentuk dari batuan yang disebut granit. Dasar samudra terbentuk dari kerak samudra. Kerak samudra sebagian terbentuk dari batuan yang disebut basal.
2.    Selubung atau Mantel
Selubung atau mantel merupakan lapisan di bawah kerak yang tebalnyamencapai 2.900 kilometer. Lapisan mantel merupakan lapisan yang paling tebal. Mantel terletak di antara lapisan inti luar dengan kerak. Lapisan ini terdiri atas magma kental yang bersuhu 1.400°C–2.500°C.
3.    Inti
Inti terdiri atas dua bagian, yaitu inti luar dan inti dalam. Lapisan inti luar merupakan satu-satunya lapisan cair. Inti luar terdiri atas besi, nikel, dan oksigen. Lapisan ini mempunyai tebal ±2.255 kilometer. Adapun lapisan inti dalam setebal ±1.200 kilometer. Inti dalam merupakan bola logam yang padat dan mampat, bersuhu sangat panas sekitar 4.500°C. Lapisan ini terbentuk dari besi dan nikel padat. Lapisan inti dalam merupakan pusat bumi.

PREDIKSI UKA MATEMATIKA


MATA UJI MATEMATIKA

(kis)3.1.1. Merancang aktivitas pembelajaran berdasarkan prinsip dan teori pembelajaran matematika
Bruner (dalam Orton,1992) menyatakan bahwa  prinsif dan teori pembelajaran anak dalam belajar konsep matematika  harus dirancang melalui tiga tahap, yaitu enactive, iconic, dan symbolic. Tahap enactive yaitu tahap belajar dengan memanipulasi benda atau obyek konkret, tahap econic yaitu tahap belajar dengan menggunakan gambar, dan tahap symbolic yaitu tahap belajar matematika melalui manipulasi lambang atau symbol

(kis)3.1.2. Merancang pembelajaran matematika yang menggunakan gradasi mulai representasi kongkrit, simbolik, dan abstrak agar siswa dapat mengkonstruksi pengetahuan
Tahap enactive yaitu tahap belajar dengan memanipulasi benda atau obyek konkret, tahap econic yaitu tahap belajar dengan menggunakan gambar, dan tahap symbolic yaitu tahap belajar matematika melalui manipulasi lambang atau symbol

(kis)3.1.3. Memilih media pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran operasi bilangan bulat.
Banyak media yang bisa digunakan untuk penghitungan bilangan bulat, diantaranya :
1.      Manik bilanngan negative dan positif
2.      Garis bilangan
3.      Kartu bilangan

(kis)3.1.4. Memilih media pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran operasi bilangan pecahan.
Untuk menerapkan kosep operasi pecahan, media yang bisa dipilih diantaranya :
1.      Kartu bilangan
2.      Gambar bidang datar yang bisa di pecah-pecah
3.      Blok pecahan

(kis)3.1.5. Mengombinasikan beragam strategi  pembelajaran matematika untuk mencapai tujuan pembelajaran
Mengombinasikan berbagai strategi pembelajaran maknanya adalah mengabung berbagai metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran, selama konsep dan strategi itu sesuai dengan SK, KD dan Indikator, maka kemungkinan untuk dapat mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran sangat maksimal. Tapi jika konsep-konsep itu tidak sesuai, maka akan sia-sia.
(kis) 3.1.6. Memilih media pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran geometri dan pengukuran
Media-media pembelajaran untuk pengukuran tentunya harus disesuaikan dengan benda apa yang akan diukur, bisa saja terdiri dari :
1.      Aalat ukur (penggaris, busur derajat, meteran dll)
2.      Kertas polio berpetak untuk mengukur keliling dan luas bidang datar.

(kis) 4.1.1. Menganalisis dan menerapkan urutan operasi pada bilangan bulat.
Menurut Kisi-kisi tersebut di atas, kemungkinan materi berkaitan dengan operasi hitung bilangan bulat adalah :
1.      Penjumlah bilangan bulat. 
a.      Contoh  : 38 +  20  = 58
b.      Contoh  : (-38) + 20 = -18
2.      Pengurangan bilangan bulat.
a.      Contoh  : 38 – 20  = 18
b.      Contoh  : (-38) – 20 = -58
c.       Contoh  : 38 – (-20 ) = 58
3.      Perkalian bilangan bulat
a.      Contoh : 38 x 20  = 760
b.      Contoh : -38 x 20 = - 760
c.       Contoh : - 38 x -20 = 760
4.      Pembagian bilangan bulat.
a.      Contoh : 760  :  20  = 38
b.      Contoh : - 760 : 20 = - 38
c.       Contoh : -760 : -20 = 38
5.      Hitung campuran bilangan bulat
a.      Jika pada operasi campuran terdapat operasi hitung dalam kurung, maka yang di dalam kurung terlebih dahulu yang diselesaikan.
b.      Jika terdapat jumlahan dan pengurangan, maka kerjakan operasi hitung yang paling kiri/ditulis didepan.
c.       Jika terdapat operasi perkalian dan pembagian dengan penjumlahan dan atau pengurangan, selesaikan duru operasi perkalian atau pembagian baru pengurangan atau penjumlahan.

(kis)  4.1.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan sifat distribusi bilangan bulat.
- Sifat distribusi bilangan artinya sitem penyebaran;
  Contoh :  3 x(4 + 2 )    = ( 3 x 4 )  + (3 x 2)
  Contoh :  5 x(-4 + 5 )   = ( 5 x -4 ) + ( 5 x 5)

(kis) 4.2.1. Menganalisis dan menerapkan sifat-sifat urutan bilangan pecahan
Langkah-langkah untuk mengurtkan beberapa pecahan yang berbeda, yaitu :
1.      Jadikan terlebih dahulu pecahan tersebut dalam jenis yang sama (pecahan biasa atau pecahan decimal)
2.      Jika diubah menjadi pecahan biasa, penyebut semua pecahan itu harus disamakan dulu.
3.      Baru bisa diurutkan baik dari mulai terkecil ke terbesar atau sebaliknya.

(kis) 4.2.2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bilangan pecahan
Beberapa hal yang berkaitan dengan operasi hitung bilangan pecahan :
1.      Operasi penjumlahan pecahan, (harus sama penyebutnya)
2.      Operasi pengurangan pecahan, (harus sama penyebutnya)
3.      Operasi perkalian pecahan, (langsung dikalikan penyebut dengan penyebut, pembilang dengan pembilang).
4.      Operasi pembagian pecahan (Pecahan pembagi dibalik penyebut  menjadi pembilang dan pembilang menjadi penyebut, baru dikalikan penyebut dengan penyebut dan pembilang dengan pembilang.

(kis) 4.2.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan perbandingan/rasio
Skala adalah perbandingan antara jarak pada gambar dan jarak sebenarnya. Jika pada peta tertera tulisan 1 : 2.500.000, artinya 1 cm pada peta mewakili 2.500.000 cm jarak sebenarnya. Jadi, 1 cm pada peta berarti jarak sesungguhnya adalah 25 km.
Contoh Jarak kota Singaraja ke kota Denpasar pada sebuah peta adalah 9,8 cm. Jika skala yang dipergunakan peta tersebut adalah 1 : 450.000, berapakah jarak kota Singaraja ke kota Denpasar sesungguhnya?
Jawab:   Diketahui: Jarak pada peta adalah 9,8 cm dan skala yang dipakai adalah 1 : 450.000
Ditanyakan: Berapa jarak sebenarnya?
Penyelesaian:
Jakar sebenarnya  = 9,8 cm x 450.000
                                  = 4.410.000 cm : 10.000
                                  = 4.41 km
Jadi, jarak kota Singaraja ke Denpasar adalah 4,41 km.

(kis) 4.2.1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola bilangan.
Pola bilangan adalah deret bilangan yang terdiri dari berapa bilangan dengan deret tertentu misalkan :
Contoh : 1, 2, 4, 5, 6  (Pola longkap Satu)
Tentukan suku ke 10 dari baris bilangan di atas ( rumusnya = u1 = 1, u2=2 berarti un = n  jadi u10 = 10
Contoh : 2, 4, 6, 8, 10 ( Pola longkap dua)
Tentukan suku ke 10 dari baris bilangan di atas.
U1 = 2 , u2 = 4, u3 = 6 maka un = n x 2  jadi u10 = 10 x 2 = 20
Contoh : 1, 3, 5, 7
U1 = 1, u2 = 3, u3 = 5
Rumus ( Un = 2n – 1)

(kis) 4.2.2. Menyelesaikan masalah dengan menggunakan persamaan variable
Ibu membeli dua buah pensil dan dua buah buku, seharga 12.000.
Ayah membeli satu buku dan empat pensil seharga 15.000
Berapakah satu buah pensil.
Pensil = x dan buku = y
2x + 2y = 12.000
4x  + y = 15.000
2x = 12.000 – 2y
X =
X = 6000 – y
4 (6000 – y) + y = 15.000
(4 x 6000 ) + ( 4 x - y ) + y = 15.000
24.000  -4y  + y = 15.000
-3y = 15.000 – 24.000
-3y = - 9.000
Y  = -9.000 : (-3)
Y  = 3000.
Jadi harga satu buah pensil = (6000 – y ) = (6000 – 3000) = 3000.

(kis) 4.3.1. Menganalisis dan menerapkan sifat-sifat segiempat.
Sifat-sifat segitu empat :
1.      Memiliki empat buah garis rusuk sama panjang
2.      Memiliki empat sudut sama besar
3.      Memiliki dua simetri lipat

(kis) 4.3.2. Menganalisis dan menerapkan sifat-sifat kesejajaran garis-garis.
Dua garis dengan kemiringan yang sama dan tidak seletak disebut garis-garis yang sejajar.Garis m dan garis n mempunyai kemiringan yang sama. Jika garis m terus diperpanjang. Dan garis n juga terus diperpanjang.Maka, sampai sepanjang apapun, kedua garis tersebut tidak akan pernah berpotongan. Jika dua garis mempunyai kemiringan yang sama, maka kedua garis tersebut tidak mungkin akan bertemu. Ini adalah hal penting yang harus diingat.

(kis) 4.3.3. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan
Biasa dalam masalah penyeselesaian tentang waktu, jarak dan kecepatan akan berhubungan dengan laju kendaraan.
Contoh : sebuah kendaraan melaju dari Bogor ke Jakarta dengan kecepatan 60 km/jam. Jika jaran bogor Jakarta 180 km, berapa jam waktu yang dibutuhkan kendaraan tersebut untuk sampai ke Jakarta…?
Jawabannya :  (Jadi jawabnnya adalah 3 jam)

(kis) 4.3.4. Menyelesaikan maslah yang berkaitan dengan luas daerah bangun datar.
Rumus luas beberapa jenis bangun datar :
1. Pesegi   ( Rumusnya  s x s )
2. Persegi panjang ( p x l )
3. Segi tiga (  )
4. Luas jajargenjang ( a x t )
5. Luas belah ketupat (  )
6. Luas trafesium (
7. Luas lingkaran (
(kis) 4.3.5. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume bangun ruang.
Rumus volume bangun ruang diantaranya :
1.      Kubus ( s x s x s)
2.      Balok ( p x l x t ) atau luas alas x tinggi
3.      Prisma segitiga  (   atau luas alas x tinggi
4.      Limas segi empat   (   atau luas alas x tinggi
5.      Kerucut  (
6.      Tabung ( Luas alas x tinggi )

(kis) 4.4.1. Menyajikan data dalam bentuk diagram
Hal menyangkut diagram meliputi :
1.      Diagram batang, biasanya sekitar jumlah, selisih, atau perbandingan data yang digambarkan dalam diagram batang. Bisa juga menyangkut rata-rata, modus (data paling sering keluar).
2.      Diagram lingkaran, biasanya sekitar prosentase dan jumlah bagian-bagian berdasarkan besar sudut.

(kis) 4.4.2. Memecahkan masalah berkaiatan dengan rara-rata.
Rata-rata adalah, jumlah keseluruhan data dibagi frekuensi
Contoh, ada data ulangan harian si Budi : 60, 70, 75 dan 65. Maka rata-ratanya adalah 60 + 70 + 75 + 65  dibagi 4 kali ulangan. = 270 : 4 = 67,5
Jadi rata-rata ulangan harian si budi adalah 67, 5